Kamis, 08 Desember 2011

peljaran umum sejrah

zaman batu

Zaman Batu

.
Zaman Batu ialah satu tempoh prasejarah yang luas semasa manusia menggunakan batu untuk membuat alat-alat.
Alat-alat batu diperbuat daripada berbagai-bagai jenis batu. Umpamanya, flin dan rijang dibentuk (atau diserpihkan) untuk digunakan sebagai perkakas pemotongan dan senjata, manakala basalt dan batu pasir digunakan untuk alat-alat batu berasah, seperti batu kisar. Kayu, tulang, cangkerang, tanduk rusa dan bahan-bahan lain juga digunakan secara meluas pada zaman ini. Pada akhir zaman ini, endapan (seperti tanah liat) telah digunakan untuk membuat tembikar. Satu rentetan inovasi teknologi logam mencirikan Zaman Tembaga, Zaman Gangsa dan Zaman Besi yang kemudian.
Zaman Batu merangkumi penerapan teknologi pertama yang meluas dalam evolusi manusia serta penyebaran kemanusiaan dari savana Afrika Timur ke bahagian-bahagian lain di dunia. Zaman ini berakhir dengan pengembangan pertanian, pembelajinakan sebilangan haiwan, dan peleburan bijih tembaga untuk menghasilkan logam. Zaman Batu diistilahkan sebagai prasejarah kerana manusia masih belum memulakan penulisan — permulaan sejarah yang tradisional, iaitu sejarah tercatat.
Istilah "Zaman Batu" telah digunakan oleh ahli-ahli arkeologi untuk menandakan zaman pra-metalurgi yang alat-alat batunya (artifak-artifak) jauh lebih tahan berbanding dengan alat-alat yang diperbuat daripada bahan-bahan lain (yang lebih lembut). Zaman ini ialah zaman pertama dalam sistem tiga zaman. Dalam buku klasiknya, Zaman-zaman Prasejarah, pada tahun 1865, John Lubbock membahagikan lagi Zaman Batu kepada tiga subzaman, iaitu zaman Paleolitik, Mesolitik, dan Neolitik. Walaupun demikian, ketiga-tiga subzaman ini masih boleh dibahagikan lagi. Sebenarnya, turutan fasa-fasa amat berbeza dari satu wilayah (dan kebudayaan arkeologi) ke satu wilayah. Sebenarnya, kemanusiaan berkembang ke bidang-bidang baru secara berterusan semasa zaman-zaman logam dan oleh itu, adalah lebih baik untuk seseorang mengatakan sesuatu Zaman Batu (bahasa Inggeris: a ), berbanding dengan si Zaman Batu (bahasa Inggeris: the).





Zaman Batu


zaman ini terbagi menjadi 4 zaman yaitu :
i. Palaeolithikum (Zaman Batu Tua)
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tsb adalah :
•    Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut "Chopper" (alat penetak/pemotong)
•    Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa : alat penusuk (belati), ujung tombak bergerigi
•    Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk mengupas makanan.

 Alat-alat dari tulang dan Flakes, termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk : berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan. Berdasarkan daerah penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum tersebut dapat dikelompokan menjadi kebudayaan Pacitan dan  Ngandong

Manusia pendukung kebudayaan
•     Pacitan        : Pithecanthropus dan
•     Ngandong  : Homo Wajakensis dan Homo soloensis.

ii. Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Ciri zaman Mesolithikum :
•    Alat-alat pada zaman ini hampir sama dengan zaman Palaeolithikum.
•    Ditemukannya bukit-bukit kerang dipinggir pantai yang disebut "kjoken modinger" (sampah dapur) Kjoken =dapur, moding = sampah)

Alat-alat zaman Mesolithikum :
•    Kapak genggam (peble)
•    Kapak pendek (hache Courte)
•    Pipisan (batu-batu penggiling)
•    Kapak-kapak tersebut terbuat dari batu kali yang dibelah
Alat-alat di atas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores

 Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua-gua yang disebut "Abris Sous Roche " Adapun alat-alat tersebut adalah :
•    Flaces (alat serpih) , yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu dan berguna untuk mengupas makanan.
•    Ujung mata panah,
•    batu penggilingan (pipisan),
•    kapak,
•    alat-alat dari tulang dan  tanduk rusa,
Alat-alat ini ditemukan  di gua lawa Sampung Jawa Timur (Istilahnya : Sampung Bone Culture = kebudayaan Sampung terbuat dari Tulang)

Tiga bagian penting Kebudayaan Mesolithikum,yaitu :
•    Peble-Culture (alat kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Kjokken Modinger
•    Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
•    Flakes Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di Abris sous Roche
Manusia Pendukung Kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua -Melanosoid

iii. Neolithikum (Zaman Batu Muda)
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.
Contoh alat tersebut :
•    Kapak Persegi, misalnya : Beliung, Pacul dan Torah untuk mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan
•    Kapak Bahu,  sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa
•    Kapak Lonjong, banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa dan Serawak
•    Perhiasan ( gelang dan kalung dari batu indah), ditemukan di jAwa
•    Pakaian (dari kulit kayu)
•    Tembikar (periuk belanga), ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Melolo(Sumba)
Manusia pendukung Kebudayaan Neolithikum adalah bangsa Austronesia (Austria) dan Austro-Asia (Khmer – Indochina)

iv. Megalithikum (Zaman Batu Besar )
Hasil kebudayaan zaman Megalithikum adalah sebagai berikut :
•    Menhir , adalah tugu batu yang didirikan sebagai tempat pemujaan untuk memperingati arwah nenek moyang
•    Dolmen, adalah meja batu, merupakan tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang, Adapu;a yang digunakan untuk kuburan
•    Sarchopagus atau keranda, bentuknya seperti lesung yang mempunyai tutup
•    Kubur batu/peti mati yang terbuat dari batu besar yang masing-masing papan batunya lepas satu sama lain
•    Punden berundak-undak, bangunan tempat pemujaan yang tersusun bertingkat-tingkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar